Korban Jiwa Gempa Turki Tembus 34.000, Pihak Ini Yang Disalahkan

0

 

Foto: Pandangan udara dari bangunan yang runtuh di Gaziantep setelah gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 skala Richter melanda Kahramanmaras, Turkiye pada 7 Februari 2023. (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)

KabarAcehNET, Internasional - Korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki dan Suriah pekan lalu telah menembus 34.000 jiwa. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan besar mengingat jumlah ini membuat gempa tersebut menjadi salah satu yang mematikan dalam 20 tahun terakhir.

Salah satu pertanyaan yakni banyaknya bangunan yang roboh. Diduga, banyak bangunan pemukiman yang dibangun tidak sesuai standar.

Saat ini, Kepolisian Turki telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap 113 kontraktor bangunan. Sejauh ini, 12 sudah ditangkap.

"113 surat perintah penangkapan telah dikeluarkan sehubungan dengan pembangunan gedung yang runtuh akibat gempa hari Senin," tulis pernyataan Kepolisian Turki, dikutip BBC, Senin (13/2/2023).

Selama bertahun-tahun, para ahli memperingatkan bahwa banyak bangunan baru di Turki tidak aman karena korupsi endemik dan kebijakan pemerintah yang dianggap pro kontraktor.

Kebijakan yang dimaksud itu memungkinkan apa yang disebut amnesti bagi kontraktor yang membelokkan peraturan bangunan untuk mendorong ledakan konstruksi. Ini juga dapat berlaku di daerah rawan gempa.

Ribuan bangunan runtuh selama gempa, menimbulkan pertanyaan tentang apakah dampak bencana alam diperparah oleh kegagalan manusia.

Profesor teknik gempa di Universitas Bogazici di Istanbul, Mustafa Erdik, menyebutkan banyak gedung yang roboh menunjukan perbedaan konstruksi yang sangat bervariasi.

"Keruntuhan total adalah sesuatu yang selalu Anda coba hindari baik dalam kode maupun desain sebenarnya," tambahnya.

Insinyur struktur USGS Kishor Jaiswal mengatakan bahwa Turki telah mengalami gempa bumi besar sebelumnya, termasuk gempa pada tahun 1999 yang menewaskan lebih dari 14.000 orang. Karena itu, katanya, beberapa wilayah Turki memiliki peraturan bangunan regional untuk memastikan proyek konstruksi dapat bertahan dari peristiwa semacam ini.

Tetapi Jaiswal mengatakan tidak semua bangunan dibangun sesuai dengan standar seismik Turki modern. Kekurangan dalam desain dan konstruksi, terutama pada bangunan tua, menyebabkan banyak bangunan tidak dapat menahan kerasnya guncangan.

"Jika Anda tidak mendesain struktur ini untuk intensitas seismik yang mungkin mereka hadapi dalam masa desainnya, struktur ini mungkin tidak bekerja dengan baik," kata Jaiswal.

Oleh: Redaksi

Sumber: BBC News - Detik - CNBC Indonesia

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?

Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?

Posting Komentar (0)
Banner-GRAB-page-2
Banner-ELS-ECommerce
scan-qr-cashback-30-persen

buttons=(OKE !) days=(30)

Website Kami Menggunakan Kukis Untuk Anda Agar Mendapatkan Pengalaman yang lebih baik. Pelajari Selengkapnya
Accept !
To Top