Waspada! Inilah Enam Daerah di Aceh Yang Berpotensi Terkena Bencana Hidrometeorologi

0

 

Foto: Ilustrasi Banjir (Arsip BNPB)

KabarAcehNET, Banda Aceh - Enam daerah kabupaten dan kota di Aceh diminta siaga terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Peringatan ini berlaku sejak Sabtu, 15 Oktober 2022 hingga 25 Oktober 2022.

Peringatan dini ini dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Jumat, 14 Oktober 2022 malam. Informasi tersebut diteruskan kepada Gubernur Aceh melalui sepucuk surat bersifat penting, dengan nomor ME.02.04/ /KBTJ/X/2022.

Dikutip TribunAceh, Peringatan dini ini juga dikeluarkan setelah adanya daerah konvergensi dan belokan angin di sekitar wilayah Aceh. Fenomena tersebut berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

Bencana hidrometeorologi sendiri adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. 

Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.

Kasi Data BMKG Kelas I SIM, Zakaria mengatakan, potensi bencana itu terjadi dalam kurun waktu 15 - 25 Oktober 2022.

Ia mengatakan, penyebab bencana Hidrometeorologi itu akibat adanya konvergensi dan belokan angin di sekitar wilayah Aceh.

“Serta dapat menyebabkan bencana banjir dan longsor,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Nasrol Adil.

Ke enam daerah yang diminta siaga bencana tersebut yaitu Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Langsa, Bireuen, dan Lhokseumawe. Sementara untuk wilayah waspada bencana hidrometeorologi adalah Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Selatan, Singkil, Subulussalam, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan Sabang.

“Berdasarkan data prakiraan angin lapisan 3.000 feet terdapat daerah belokan angin (shearline) di wilayah Provinsi Aceh,” ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh.

Karena hal tersebut pula, Aceh berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

"Dan dapat menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor. Dalam kurun waktu itu berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi, tapi bukan setiap hari," kata Zakaria, Sabtu (16/10/2022).

Ia menjelaskan, saat ini pantauan BMKG prakiraan angin lapisan 3000 feet, terdapat potensi daerah konvergensi di Selat Malaka atau sekitar Timur Laut Aceh, dan daerah belokan angin yang memancang di sepanjang wilayah Aceh.

Kondisi tersebut kata Zakaria, mengakibatkan potensi tumbuhnya awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

Peringatan dini ini juga dikeluarkan dengan adanya kondisi suhu muka laut yang menghangat. Menurutnya dengan adanya kondisi tersebut turut mendukung dalam peningkatan suplai air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat, termasuk daerah Aceh.

“Dan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Provinsi Aceh,” lanjut Zakaria

Oleh: Redaksi

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?

Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?

Posting Komentar (0)
Banner-GRAB-page-2
scan-qr-cashback-30-persen

buttons=(OKE !) days=(30)

Website Kami Menggunakan Kukis Untuk Anda Agar Mendapatkan Pengalaman yang lebih baik. Pelajari Selengkapnya
Accept !
To Top