Rusia Kian Beringas! Dibantu Belarusia, Mau Tembak Satelit AS

0

 

Foto: Mobil terlihat terbakar setelah serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia berlanjut, di Kyiv, Ukraina 10 Oktober 2022. (REUTERS/GLEB GARANICH)

KabarAcehNET, Internasional - Perang Rusia dan Ukraina makin memanas. Terbaru,Rusia memperingatkan akan menembak jatuh satelit-satelit komersial milik negara Barat, terutama Amerika Serikat, jika terbukti turut berperan dalam perang Ukraina.

Tidak hanya itu, tentara Rusia dari Belarusia juga diyakini akan ikut menyerang Ukraina. Minsk selama ini menjadi sekutu dekat Rusia dan menjadi pangkalan militer tentara Presiden Vladimir Putin.

Mengutip CNBC Internasional, kemungkinan serangan disampaikan wakil kepala operasi staf umum Kyiv, Oleksii Hromov. Pemerintah Presiden Volodymyr Zelensky disebut sudah mempersiapkan pasukan untuk kemungkinan serangan itu.

Peningkatan jumlah pasukan Ukraina juga dilakukan, khususnya dari utara negara, yang dekat ke perbatasan Belarusia.

"Saat ini, pembentukan pasukan penyerang (di Belarusia) tidak dapat diamati," katanya, dikutip Sabtu (29/10/2022).

"Namun ada dan akan ada ancaman. (Karenanya) kami bereaksi. Kami telah meningkatkan pasukan kami ke arah utara," tambahnya.

Sebenarnya, kemungkinan keterlibatan Belarusia sebenarnya sudah disampaikan sejumlah pakar Rusia. Salah satunya, pengamat Royal United Services Institute yang berbasis di London, Natia Seskuria.

Awal Oktober lalu, ia mengatakan Putin sangat mungkin memaksa Belarusia ikut mendukungnya dalam perang. Terlebih sejak serangan balik Ukraina yang membuat pilihan Kremlin menjadi terbatas.

"Meskipun Lukashenko (Presiden Belarusia) berusaha untuk menghindari keterlibatan langsung dalam perang, ia mungkin terseret ke dalam konflik di bawah tekanan Putin," katanya.

"Tindakan Kremlin yang mulai membentuk kekuatan regional, menunjukkan seberapa khawatirnya mereka dengan peningkatan Kyiv. Sehingga menarik Belarusia adalah opsi yang tersedia," tambahnya.

Terkait satelit, Rusia mengancam akan menarget satelit komersial Amerika Serikat (AS), termasuk sekutu, jika negeri Presiden Joe Biden itu terlibat dalam perang Ukraina. Ini menjadi ancaman baru pascapembicaraan menteri pertahanan kedua negara dan pemberitahuan Rusia ke AS soal latihan perang nuklir, Grom.

"Infrastruktur kuasi-sipil mungkin menjadi target yang sah untuk serangan balasan," kata Wakil Direktur Departemen Non-Proliferasi dan Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia, Konstantin Vorontsov dimuat oleh kantor berita negara Tass.

"Kita berbicara tentang keterlibatan komponen infrastruktur luar angkasa sipil, termasuk komersial, oleh AS dan sekutunya dalam konflik bersenjata," tegasnya.

AS sendiri memang menghindari terlibat langsung dalam konflik. Namun bersama negara NATO, Washington telah menjadi pendukung utama persenjataan Ukraina melawan Rusia.

Pekan lalu, Biden berjanji akan memberi Kyiv bantuan keamanan baru senilai US$ 625 juta. Termasuk peluncur HIMARS atau Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi.

"Washington tidak akan pernah mengakui pencaplokan Rusia atas wilayah Ukraina," ujar Gedung Putih.

"AS berjanji untuk terus mendukung Ukraina karena mempertahankan diri dari agresi Rusia selama yang diperlukan," katanya lagi.

Oleh: Redaksi

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?

Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?

Posting Komentar (0)
Banner-GRAB-page-2
Banner-ELS-ECommerce
scan-qr-cashback-30-persen

buttons=(OKE !) days=(30)

Website Kami Menggunakan Kukis Untuk Anda Agar Mendapatkan Pengalaman yang lebih baik. Pelajari Selengkapnya
Accept !
To Top