![]() |
Suasana Kerusuhan Aremania VS Persebaya (CNN) |
KabarAcehNET, Nasional - Pertandingan Arema Vs Persebaya yang berlangsung di Stadion Kanyuruhan berakhir tragis, 01/10. Arema yang kalah 2-3 dari lawannya, membikin penonton tuan rumah merangsek ke lapangan. Bentrok dengan aparat keamanan tak terelakkan.
Laporan awal, sekitar 40 suporter dan 2 aparat keamanan tewas. Dan sekitar 100 orang masih dalam perawatan di RSUD Kanjuruhan Kab. Malang dan RS Wava Husada (masih dalam pendataan). Personil anggota Polri yang meninggal dunia Brigadir Andik dan Briptu Fajar (Polres Trenggalek).
Kejadian bermula saat suporter tribun timur Stadion Kanjuruhan merangsek ke lapangan. Kemudian diikuti Aremania dari tribun selatan. Berlanjut dengan aksi lempar-lemparan antara suporter dengan aparat keamanan. Petugas membalas tembakan gas air mata ke arah tribun.
Supporter panik, hingga bubar tawon, sehingga mereka berusaha menyelamatkan diri. Akibat saling berdesak-desakan beberapa penonton terinjak-injak. Akibat bentrokan itu, sekitar 40 suporter tewas, dua aparat tewas, dan ratusan penonton terluka. Jumlah ini masih bisa terus bertambah.
Total akhir ada 127 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang. Data ini dikonfirmasi oleh kepolisian yang dihimpun dari beberapa rumah sakit yang jadi tujuan jenazah.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta memastikan ada 127 tewas karena kerusuhan di pertandingan Sabtu malam Korban tersebut berasal dari Aremania dan petugas kepolisian.
"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal di stadion ada 34 (orang)" ucap Nico Afinta saat memberikan keterangannya di Mapolres Malang pada Minggu pagi (2/10).
Petugas dan beberapa relawan kesulitan menolong karena lampu stadion mati sebelum proses evakuasi selesai.
"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal di stadion ada 34 (orang)," ucap Nico Afinta saat memberikan keterangannya di Mapolres Malang pada Minggu (2/10) pagi.
Atas insiden itu, menambah daftar panjang sisi gelap tragedi yang menimpa para pendukung sepak bola Indonesia. Seakan tak pernah kapok-kapoknya, dan selalu terulang.
![]() |
Foto: Supporter Kerusuhan Yang Tewas |
Berikut daftar tragedi suporter sepak bola Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir:
- Nasib malang harus dialami dua orang Bobotoh pendukung Persib Bandung bernama Asep Ahmad Solihin (29) dan Sofian Yusuf (19). Mereka harus meninggal dunia saat pertandingan Piala Presiden 2022 antara Persebaya vs Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat, 17 Juni 2022. Keduanya meninggal akibat terjatuh saat berdesak-desakan masuk ke dalam area stadion. Kedua suporter itu sempat mendapatkan pertolongan medis dan perawatan di RS Sartika Asih, tetapi malang, nyawa mereka tak terselamatkan.
- Peristiwa sebelumnya, tewasnya seorang bonek Persebaya Surabaya, Micko Pratama (16) pada 15 April 2018. Di mana Micko meregang nyawa di tangan sekelompok pemuda tak dikenal di Solo setelah menonton pertandingan antara Persebaya vs PS Tira di Bantul, Yogyakarta. Ia mengalami aksi kekerasan oleh sekelompok orang tidak dikenal saat perjalanan pulang dari Bantul ke Surabaya. Truk bermuatan puluhan Bonek yang ditumpanginya diadang sejumlah orang yang kemudian memukuli mereka.
- Selanjutnya, Haringga Sirla, seorang Jakmania, harus tewas di tangan pendukung tim lain pada 23 September 2018. Ketika itu ia pergi ke Bandung dari Jakarta seorang diri dan ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) bersama seorang temannya asal Bandung. Di lokasi, ia berpapasan dengan gerombolan pendukung klub lain yang sedang melakukan sweeping pendukung. Di sana, Haringga dikeroyok baik menggunakan tangan kosong, balok, maupun benda tumpul lainnya. Tindakan tersebut membuat Haringga mengalami luka parah hingga nyawanya tak bisa tertolong. Ia mengembuskan napas terakhir di lokasi kejadian. Atas kejadian itu, Liga 1 Indonesia sempat dihentikan.
Beberapa senyawa yang berbeda dianggap sebagai agen pengendalian kerusuhan. Senyawa yang paling umum dikenal sebagai chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS). Contoh lain termasuk chloropicrin (PS), yang juga digunakan sebagai fumigan (yaitu, zat yang menggunakan asap untuk mendisinfeksi suatu area); bromobenzilsianida (CA); dibenzoxazepine (CR); dan kombinasi berbagai agen.
Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?