Gempar Seluruh Indonesia Hingga Dunia Persepakbolaan! Tragedi Berdarah 1 Oktober, Rusuh Arema Vs Persebaya Menyebabkan 149 Supporter Tewas Serta 180 Orang Terluka dan Telah di Rawat

0

 
Suasana Kerusuhan Aremania VS Persebaya (CNN)

KabarAcehNET, Nasional - Pertandingan Arema Vs Persebaya yang berlangsung di Stadion Kanyuruhan berakhir tragis, 01/10. Arema yang kalah 2-3 dari lawannya, membikin penonton tuan rumah merangsek ke lapangan. Bentrok dengan aparat keamanan tak terelakkan.

Laporan awal, sekitar 40 suporter dan 2 aparat keamanan tewas. Dan sekitar 100 orang masih dalam perawatan di RSUD Kanjuruhan Kab. Malang dan RS Wava Husada (masih dalam pendataan). Personil anggota Polri yang meninggal dunia Brigadir Andik dan Briptu Fajar (Polres Trenggalek).

Kejadian bermula saat suporter tribun timur Stadion Kanjuruhan merangsek ke lapangan. Kemudian diikuti Aremania dari tribun selatan. Berlanjut dengan aksi lempar-lemparan antara suporter dengan aparat keamanan. Petugas membalas tembakan gas air mata ke arah tribun.

Supporter panik, hingga bubar tawon, sehingga mereka berusaha menyelamatkan diri. Akibat saling berdesak-desakan beberapa penonton terinjak-injak. Akibat bentrokan itu, sekitar 40 suporter tewas, dua aparat tewas, dan ratusan penonton terluka. Jumlah ini masih bisa terus bertambah. 

Total akhir ada 127 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang. Data ini dikonfirmasi oleh kepolisian yang dihimpun dari beberapa rumah sakit yang jadi tujuan jenazah.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta memastikan ada 127 tewas karena kerusuhan di pertandingan Sabtu malam  Korban tersebut berasal dari Aremania dan petugas kepolisian.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal di stadion ada 34 (orang)" ucap Nico Afinta saat memberikan keterangannya di Mapolres Malang pada Minggu pagi (2/10).

Petugas dan beberapa relawan kesulitan menolong karena lampu stadion mati sebelum proses evakuasi selesai.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal di stadion ada 34 (orang)," ucap Nico Afinta saat memberikan keterangannya di Mapolres Malang pada Minggu (2/10) pagi.

Atas insiden itu, menambah daftar panjang sisi gelap tragedi yang menimpa para pendukung sepak bola Indonesia. Seakan tak pernah kapok-kapoknya, dan selalu terulang.

Foto: Supporter Kerusuhan Yang Tewas

Berikut daftar tragedi suporter sepak bola Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir:

  1. Nasib malang harus dialami dua orang Bobotoh pendukung Persib Bandung bernama Asep Ahmad Solihin (29) dan Sofian Yusuf (19). Mereka harus meninggal dunia saat pertandingan Piala Presiden 2022 antara Persebaya vs Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat, 17 Juni 2022. Keduanya meninggal akibat terjatuh saat berdesak-desakan masuk ke dalam area stadion. Kedua suporter itu sempat mendapatkan pertolongan medis dan perawatan di RS Sartika Asih, tetapi malang, nyawa mereka tak terselamatkan.
  2. Peristiwa sebelumnya, tewasnya seorang bonek Persebaya Surabaya, Micko Pratama (16) pada 15 April 2018. Di mana Micko meregang nyawa di tangan sekelompok pemuda tak dikenal di Solo setelah menonton pertandingan antara Persebaya vs PS Tira di Bantul, Yogyakarta. Ia mengalami aksi kekerasan oleh sekelompok orang tidak dikenal saat perjalanan pulang dari Bantul ke Surabaya. Truk bermuatan puluhan Bonek yang ditumpanginya diadang sejumlah orang yang kemudian memukuli mereka.
  3. Selanjutnya, Haringga Sirla, seorang Jakmania, harus tewas di tangan pendukung tim lain pada 23 September 2018. Ketika itu ia pergi ke Bandung dari Jakarta seorang diri dan ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) bersama seorang temannya asal Bandung. Di lokasi, ia berpapasan dengan gerombolan pendukung klub lain yang sedang melakukan sweeping pendukung. Di sana, Haringga dikeroyok baik menggunakan tangan kosong, balok, maupun benda tumpul lainnya. Tindakan tersebut membuat Haringga mengalami luka parah hingga nyawanya tak bisa tertolong. Ia mengembuskan napas terakhir di lokasi kejadian. Atas kejadian itu, Liga 1 Indonesia sempat dihentikan.

Geger pasca pertandingan Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur berbuah tragedi. Sebanyak 149 Aremania dan dua aparat tewas, 01/10. Tewas di tempat (stadion) 34 orang, sisanya meninggal di rumah sakit, dan klinik. Sementara, 180 dirawat. Mereka yang tewas akibat panik saat aparat melepaskan agen anti huru hara, ketika suporter merangsek ke lapangan.

Mengapa mereka bisa tewas oleh gas air mata? Berikut tentang gas air mata cara kerja, dampak dan cara mengatasinya menurut emergency.cdc.gov.

Agen pengendali kerusuhan (kadang-kadang disebut sebagai "gas air mata") adalah senyawa kimia yang untuk sementara membuat orang iritasi pada mata, mulut, tenggorokan, paru-paru, dan kulit. Orang yang terpapar agen anti huru hara mungkin mengalami beberapa atau semua gejala mata keluar air berlebihan, terbakar, penglihatan kabur, kemerahan. Hidung meler, terbakar dan bengkak. Mulut terbakar, iritasi, kesulitan menelan dan mengeluarkan air liur. Paru-paru, dada terasa sesak, batuk, rasa tercekik, sesak nafas (wheezing). Kulit luka bakar, ruam. Gejala lainnya mual dan muntah.

Paparan jangka panjang atau paparan zat anti huru hara dosis besar, terutama di tempat tertutup, dapat menyebabkan efek parah seperti glaukoma (kondisi mata serius yang dapat menyebabkan kebutaan). Kematian segera karena luka bakar kimia parah di tenggorokan dan paru-paru. Kegagalan pernapasan yang mungkin mengakibatkan kematian.
Beberapa senyawa yang berbeda dianggap sebagai agen pengendalian kerusuhan. Senyawa yang paling umum dikenal sebagai chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS). Contoh lain termasuk chloropicrin (PS), yang juga digunakan sebagai fumigan (yaitu, zat yang menggunakan asap untuk mendisinfeksi suatu area); bromobenzilsianida (CA); dibenzoxazepine (CR); dan kombinasi berbagai agen.
Agen pengendalian kerusuhan digunakan oleh aparat penegak hukum untuk pengendalian massa dan oleh individu dan masyarakat umum untuk perlindungan pribadi (misalnya, semprotan merica). CS juga digunakan di lingkungan militer untuk menguji kecepatan dan kemampuan personel militer menggunakan masker gas mereka.

Tingkat keracunan yang disebabkan oleh agen anti huru hara tergantung pada jumlah agen anti huru hara di mana seseorang terpapar, lokasi paparan (di dalam ruangan versus di luar ruangan), bagaimana orang tersebut terpapar, dan lamanya waktu paparan.

Agen anti huru hara bekerja dengan menyebabkan iritasi pada area kontak (misalnya, mata, kulit, hidung) dalam beberapa detik setelah terpapar. Efek dari paparan agen anti huru hara biasanya berumur pendek (15–30 menit) setelah orang tersebut dipindahkan dari sumbernya dan didekontaminasi (dibersihkan).

Tindakan yang perlu diambil jika ada gas air mata yaitu tinggalkan area di mana agen pengendali kerusuhan dilepaskan dan cari udara segar. Pindah cepat ke daerah di mana udara segar tersedia sangat efektif dalam mengurangi paparan agen anti huru hara.

Jika agen anti huru hara dilepaskan di luar ruangan, menjauhlah dari area di mana agen dilepaskan. Hindari awan tebal dari uap agen pengendali kerusuhan di dataran rendah. Pergi ke tempat setinggi mungkin, karena agen anti huru hara akan membentuk awan uap padat yang dapat melakukan perjalanan dekat dengan tanah.

Jika pelepasan agen anti huru hara dilakukan di dalam ruangan, keluarlah dari gedung. Jika Anda merasa telah terpapar agen pengendali huru hara, Anda harus melepaskan pakaian Anda, segera mencuci seluruh tubuh Anda dengan sabun dan air, dan mendapatkan perawatan medis secepat mungkin.

Oleh: Redaksi

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?

Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?

Posting Komentar (0)
Banner-GRAB-page-2
Banner-ELS-ECommerce
scan-qr-cashback-30-persen

buttons=(OKE !) days=(30)

Website Kami Menggunakan Kukis Untuk Anda Agar Mendapatkan Pengalaman yang lebih baik. Pelajari Selengkapnya
Accept !
To Top