![]() |
Gambar: Ilustrasi Hacker Bjorka (BBC) |
Dalam akun Twitternya, yang kini telah menghilang, mengatakan telah berhari-hari sejak kebocoran yang dia umumkan. Namun masih ada yang bingung untuk memulai pencarian.
"Do you know that you and all your people no one can do this? Because it's been 21 days since my first leak. and all of you are still confused about where to start," kicau Bjorka di akun Twitter-nya, @bjorkanisme.
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, diartikan kurang lebih seperti ini, "Sadar enggak sih tak seorang pun dari Anda dan semua orang-orang Anda bisa melakukannya? Sudah 21 hari sejak pembocoran data pertamaku, Anda semua masih bingung dari mana memulainya".
Bjorka jadi sosok yang membocorkan sejumlah data berjumlah fantastis. Mulai dari 26 juta history browsing milik Indonesia dan dugaan 1,3 miliar data registrasi Sim Card.
Untuk registrasi Sim Card, Kementerian Kominfo mengklaim setelah dicek data tersebut memiliki kemiripan namun tidak sama.
Tak sampai di situ, akhir pekan lalu Bjorka kembali jadi bahan perbincangan publik setelah aksinya membocorkan data sejumlah instansi dan tokoh publik. Salah satunya adalah surat dari beberapa lembaga kepada Presiden RI.
Dokumen yang dicuri itu disebut pada September 2022. Dia mengklaim dokumen terdiri dari 679.180 data, sebesar 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).
Salah seorang pejabat publik yang datanya dibocorkan adalah milik Menteri Kominfo Johnny Plate. Semua itu dilakukan Bjorka kurang dari satu bulan terakhir.
Selain itu dalam akun Twitternya, Bjorka aktif mengunggah beberapa postingan, salah satunya alasan melakukan aksinya tersebut.
Oleh: Redaksi
Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?