KabarAcehNET, Banda Aceh - Viral di media sosial seseorang laki- laki mengira terserang jerawat, dikala diteliti lebih lanjut penyakit yang dideritanya bukan jerawat.
Akun Tiktok @cimolkentang menarangkan, mukanya yang dikira berjerawat nyatanya kena peradangan virus herpes zoster.
Herpes Zoster merupakan ruam di kulit yang terasa sakit, diakibatkan oleh virus Varicella Zoster. Penyakit ini umumnya dirasakan oleh orang yang mempunyai imunitas badan yang rendah disebabkan tekanan pikiran, obat- obatan, ataupun keadaan yang lain.
![]() |
Foto: Bentuk Penyakit Herpes Zoster |
Dokter Spesialis Kulit serta Kelamin dokter Anthony Handoko, SpKK, FINSDV menarangkan, resiko penyakit herpes zoster bertambah di masa pandemi ini sebab orang takut berlebih pada Covid- 19 itu sendiri.
" Jadi, rasa takut serta tekanan pikiran jadi semacam gerbang masuknya penyakit peradangan lain sebab energi tahan badan yang lemah, salah satu resiko yang bertambah di kala pandemi merupakan herpes zoster," cerah dokter Anthony.
Herpes Zoster( HZ) sendiri biasa diketahui dengan nama lain shingles, cacar ular, ataupun cacar api, yang ialah sesuatu sindrom khas yang diakibatkan oleh reaktivasi virus varicella zoster( VZV). Virus tersebut menimbulkan pula cacar air.
Reaktivasi terjalin kala imunitas terhadap VZV menyusut sebab penuaan ataupun imunosupresi." Nah, pada masa pandemi ini, rasa takut serta ketakutan juga jadi salah satu aspek yang dapat merendahkan kekuatan sistem imunitas tersebut," tambahnya.
Bagi dokter Anthony, di masa pandemi dirinya lumayan banyak menanggulangi penderita HZ tersebut." Ya, paling tidak terdapat satu penderita tiap minggunya. Maksudnya, HZ di masa pandemi memanglah lumayan banyak dirasakan warga," ucap ia.
Gimana penyakit HZ dapat melanda badan?
Dokter Anthony menarangkan kalau penularan HZ terjalin lewat pertukaran nafas serta kontak dengan lesi ataupun indikasi di kulit. Penularan HZ terjalin kala terdapat kontak langsung dengan cairan pada lepuhan ruam yang dirasakan sang pengidap.
Virus yang telah masuk ke badan hendak berdiam di syaraf serta menetap di dalamnya. Pada kesimpulannya, aktif di waktu yang tidak terduga- duga, bergantung penyusutan imun itu terjalin.
" Mereka yang belum sempat hadapi cacar air ataupun tidak sempat kena cacar tipe apapun mempunyai resiko besar tertular. Bila terinfeksi, mereka hendak terserang cacar air, bukan zoster. Kemudian, virus itu dapat tumbuh sewaktu- waktu jadi Herpes Zoster. Masa inkubasi penyakit ini awal kali sehabis kontak sampai munculnya lesi di kulit dekat 10 sampai 21 hari," ucapnya.
Indikasi dini HZ bertabiat tidak khusus. Bagi dokter Anthony, saat sebelum timbul ciri nyata pada kulit semacam ruam merah serta lenting berisi air yang berkelompok di zona yang sama, umumnya penderita cuma hadapi rasa letih, sakit kepala, serta lemas.
" Indikasi dini tersebut umumnya berlangsung 1 hingga 5 hari. Sangat dianjurkan untuk Kamu kala telah mengenali terdapatnya lesi, tonjolan berisi air, serta ruam memerah di kulit, lekas datangi dokter buat memperoleh penyembuhan dengan pas. Terus menjadi kilat diatasi, resiko keparahan terus menjadi kecil," tambah dokter Anthony.
Oleh: Redaksi
Bagaimana Tanggapan anda mengenai artikel / berita ini ?